Vanilla Latte Minuman Pecinta Kopi Susu

Nggak suka pahit tapi suka sama kopi? Pasti nih pecinta kopi susu, salah satunya vanilla latte! Ya, vanilla latte merupakan varian rasa yang biasa ada di coffee shop dimanapun, namun tentu saja tiap coffee shop menyajikan vanilla latte dengan rasa khas mereka masing-masing. Baik, izin cerita tentang dunia kopi saya.

Sebelum mendapat first job, saya jarang sekali minum kopi. Bukan karena tidak suka, saya suka, tapi saya lebih suka milkshake, dan varian kopi yang saya pernah minum cuma kopi polos, yaitu cuma seduhan kopi dan tambahan gula sedikit. Saya tidak suka pahit tapi tidak suka juga manis, yang sedang-sedang saja, hidup ini perlu keseimbangan, bukan? Haha.

Ada juga kopi yang saya suka kalau ada acara keluarga, yaitu kopi rempah merupakan seduhan kopi yang diberi jahe, cengkeh, kayu manis, kapulaga, dan jika ada, ditambahkan juga pinang muda. Rasanya menenangkan dan melegakan, karena saya mengalami postnasal drip (istilah ini bisa kalian browsing, ya), jadi saya sangat suka kopi ini.

Setelah saya mendapat pekerjaan pertama, kantor tempat saya bekerja menyediakan mesin kopi, dan juga daerah sekitar kantor banyak coffee shop, disinilah saya mulai mengenal dunia kopi lebih luas, haha. Kopi yang disediakan kantor rasanya pahit terkadang juga masam, walau saya kasih gula, pahitnya masih terlalu, nggak mempan. Lalu saya tahu ini merupakan varian americano. Ternyata, minuman americano yang sering diminum di drama Korea tak cocok bagi saya.

Karena bekerja butuh stamina dan mata yang kuat, saya jadi candu kopi, namun tak kuat jika minum americano, kafein yang terlalu kuat bikin saya tremor. Akhirnya saya mencari coffee shop. Wah saya menemukan dunia baru, ternyata dunia kopi tak sesempit yang saya kira. Banyak tersedia varian, mata saya langsung tertuju pada varian kopi susu. Kopi susu saja pasti kalian sudah bosan ya, sudah terlalu umum, kalau cappucino ini juga sering dengar, tapi saya jarang meminumnya, jadi saya coba. Tentu enak, namun, cappucino masih bikin saya tremor kalau kebanyakan, takaran espresso dengan susunya seimbang, jadi saya akan mencoba varian lain esok hari.

Esok hari, ada pilihan macchiatolattevanilla latte, dan mocha. Buih-buih susunya bikin mata saya ngilerMocha ada tambahan cokelat, saya skip dulu, mau pilihan lain. Macchiato mirip cappucino tapi agak beda sedikit. Saya coba akhirnya vanilla latte, takaran espresso-nya lebih sedikit dari cappucino tapi aroma kopi tetap kuat, juga ada aroma vanilla di dalamnya, buat saya tambah selera. Vanila juga dalam kesehatan bagus untuk tubuh karena mengandung vitamin dan anti peradangan, cocok buat saya yang sering radang tenggorokan. Semoga minumannya menggunakan vanila asli, ya. Haha.

Karena tenggorokan saya sensitif, saya tahu jika mereka menggunakan pemanis atau bahan buatan alias sintetis, walau saya tidak tahu secara detailnya, tapi dengan tenggorokan saya sakit cukup membuktikan bahwa bahan yang mereka gunakan berbahaya bagi saya. Saat itulah saat yang tepat bagi saya untuk pindah coffee shop.

Kembali lagi ke pilihan varian kopi susu saya, vanilla lattevoila, ternyata enak. Jadilah menu varian vanilla latte minuman kopi susu andalan saya kalau lagi mau pilihan aman. Tapi tak menutup kemungkinan mencoba varian lain yang belum saya cicipi, karena saya suka menemukan hal baru!

Sampai di sini dulu ya, cerita tentang dunia kopi saya. Salam dari salah satu pecinta kopi susu. Dadah!

Menu

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko
MENU